Selasa, 01 September 2015

FLORA DAN FAUNA

A. Persebaran Flora di Indonesia

Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
        Flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu (1) Indo-Malayan dan (2) Indo-Australian. Kelompok pertama meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok Indo-Malayan ini adalah Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali. Kelompok kedua meliputi tumbuhan yang berada kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Indo-Australian ini adalah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

       Berbagai jenis flora di Indonesia telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik sebagai bahan untuk membuat alat rumah tangga, bahan bangunan, bahan makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, rotan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan kursi, meja, dan perabotan rumah tangga lainnya. Berbagai jenis kerajinan telah dihasilkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan bahan dari rotan. Sentra penghasil produk kerajinan tersebut telah banyak berkembang di daerah-daerah tertentu, misalnya di Cirebon dan daerah-daerah lain di Pulau Jawa.

B. Persebaran Fauna di Indonesia


Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
      Menurut coraknya, fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (1) fauna bagian barat, (2) fauna bagian tengah, dan (3) fauna bagian timur. Garis yang memisahkan fauna bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri seperti halnya fauna Asia sehingga yang disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia yang disebut tipe Australis (Australic).

      Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang cirinya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Fauna bagian tengah memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di wilayah lainnya di Indonesia. Fauna tipe ini disebut dengan fauna endemis.

1) Fauna Indonesia Bagian Barat


     Fauna Indonesia bagian Barat (tipe asiatis) mencakup wilayah Jawa, Sumatra, Bali, dan Kalimantan. Mamalia yang berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, badak bercula satu, banteng, macan, tapir, kerbau, rusa, orang utan, monyet, babi hutan, bekantan, dan lain-lain. Selain mamalia, di wilayah ini juga banyak ditemui reptil seperti ular,  kadal, tokek, buaya, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui di daerah ini diantaranya adalah burung hantu, elang, merak, gagak, jalak, kutilang, dan berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut dapat ditemui di wilayah ini. Pesut adalah ikan sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam.


2) Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan


         Fauna Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan (tipe peralihan). Wilayah fauna Indonesia Tengah disebut juga wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Timor, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil yang berada di sekitar pulau-pulau tersebut. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, kuda, sapi, monyet saba, beruang, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, dan banteng. Selain itu juga terdapat amfibi, reptil, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini di antaranya biawak, buaya, komodo, dan ular. Berbagai jenis burung yang terdapat di wilayah ini di antaranya maleo, mandar, raja udang, burung dewata, rangkong, dan kakatua nuri.

3) Fauna Indonesia Bagian Timur


     Fauna Indonesia bagian Timur (tipe australic) tersebar di wilayah Halmahera, Papua, dan Kepulauan Aru. Fauna pada daerah tersebut berupa mamalia antara lain beruang, kangguru, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, kangguru pohon, pemanjat berkantung (oposum layang), dan kelelawar. Di wilayah ini, tidak ditemukan kera. Di samping hewan-hewan mamalia tersebut, terdapat juga reptil seperti buaya, biawak, ular, kadal. Berbagai jenis burung yang ditemui di wilayah ini antara lain burung kasuari, cenderawasih, nuri, raja udang, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.

KENAMPAKAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

´Dataran Rendah         

Dataran Rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 200 m di atas permukaan air laut.

Contoh Dataran Rendah :

1.Dataran rendah Surakarta di Jawa Tengah.

2.Dataran rendah Madiun di Jawa Timur.

3.Dataran rendah pantai timur di Sumatera.

4.Dataran rendah pantai utara di Jawa Barat.

5.Dataran rendah pantai selatan di Kalimantan.

Aktivitas penduduk di daerah dataran rendah :

ØPemukiman  

ØPertanian (Padi)

ØPerkebunan (Tebu,Kelapa Sawit,Karet)

ØPerdagangan

ØPeternakan

´Bukit         

Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m di atas permukaan air laut.

Contoh Bukit :

1.Bukit Pasai di Aceh

2.Bukit Miinangkabau di Provinsi Sumatera Barat

3.Bukit Kerinci di Provinsi Sumatera Barat

4.Bukit Barisan di Bengkulu

5.Bukit Sumedang di Jawa Barat

Aktivitas penduduk di daerah bukit :

ØPertanian (Padi,Umbi-umbian,Palawija)

ØPerkebunan (Buah-buahan)

´Dataran Tinggi           

Dataran Tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 m di atas permukaan air laut.

Contoh Dataran Tinggi :

1.Dataran Tinggi Alas di Provinsi Aceh

2.Dataran Tinggi Dieng di Provinsi Jawa Tengah

3.Dataran Tinggi Priangan di Jawa Barat

4.Dataran Tinggi Tengger di Provinsi Jawa Timur

5.Dataran Tinggi Wajo di Sulawesi Selatan

Aktivitas penduduk di wilayah dataran tinggi :

ØPertanian (Padi)

ØPerkebunan (Tomat,Cabai,Teh)

ØPariwisata


´Gunung        

Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitar nya ketinggiannya lebih dari 600 m di atas permukaan air laut.

Contoh Gunung :

1.Gunung Marapi di Sumatra Barat

2.Gunung Merbabu di Jawa Tengah

3.Gunung Bukit Raya di Kalimantan Tengah

4.Gunung Rantekombala di Sulawesi Selatan

5.Gunung Gamalama di Maluku Utara

Aktivitas penduduk di wilayah gunung :

ØPerkebunan (Sayur-sayuran,Buah-buahan)

ØPariwisata

ØPertanian (Padi)

ØPermukiman


´Pantai 

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara.

Contoh Pantai :
1.Pantai Kuta di Bali

2.Pantai Losari di Sulawesi Selatan

3.Pantai Indrayanti di Yogyakarta

4.Pantai Ancol di Jakarta

5.Pantai Korem di Papua

Aktivitas penduduk di wilayah pantai:

ØNelayan

ØPertanian (Padi)

ØPerkebunan (Kelapa)

ØPariwisata


´Lembah 

Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya sampai beberapa kilometer persegi. Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis.

Contoh Lembah :

1.Lembah Baliem di Papua

2.Lembah Cilengkrang di Jawa Barat

3.Lembah Harau di Sumatra Barat

4.Lembah Sangiran di Jawa Tengah

5.Lembah Anai di Riau

Aktivitas penduduk di wilayah lembah :

ØPerkebunan (Buah-buahan)

ØPertanian (Padi,Palawija)


´Teluk 

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.

Contoh Teluk : 

1.Teluk Cenderawasih di Irian

2.Teluk Tomini di Sulawesi

3.Teluk Bone di Sulawesi.

4.Teluk Bayur di Sumatra.

5.Teluk Pacitan di Jawa Timur.

Aktivitas penduduk di wilayah teluk :

ØNelayan

ØPertambakan


GERAK SEMU MATAHARI

A.  Gerak Semu Harian Matahari
            Setiap hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah Timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia meneruskan perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah, dan pada senja hari kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat. Perjalanan matahari seperti itu bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan tetapi terjadi akibat adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa perjalanan matahari semacam itu dinamakan perjalanan semu harian matahari.
            Gerak semu harian matahari ini disebabkan oleh rotasi bumi (gerak putar bumi pada sumbu putarnya), dengan waktu rotasi yaitu 23 jam 56 menit 4.1 detik. 
      Gerak semu harian matahari mengakibatkan perubahan posisi matahari setiap harinya. Matahari terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Padahal gerak semu ini teramati karena bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. Sehingga akan muncul tampak kesan semu bahwa dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, matahari-lah yang bergerak mengelilingi.

B. Gerak Semu Tahunan Matahari
Disamping melakukan perjalanan semu harian, matahari juga melakukan perjalanan tahunannya yang sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Penyebab gerak semu tahunan matahari disebakan oleh revolusi bumi.
Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi matahari (revolusi). Selain bergerak mengelilingi matahari, juga bergerak berputar terhadap sumbunya (rotasi). Tetapi sumbu rotasi bumi ini tidak sejajar terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat. Akibat dari miringnya sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak selalu terlihat di atas khatulistiwa bumi, matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan bumi. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya matahari lebih banyak menerangi bumi bagian selatan.

Dalam gerak semunya, matahari akan tampak bergerak dari khatulistiwa (equator) antara 23,5 derajat lintang utara dan lintang selatan. Jalur perjalanan tahunan matahari itu tidak berimpit dengan equator langit, tetapi ia membentuk sudut sekitar 230 27' dengan equator. Jalur perjalanan matahari inilah yang disebut Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika (da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar pada bola langit yang memotong lingkaran equator langit dengan membentuk sudut 230 27'    
Titik perpotongan antara lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua kali. Perpotongan pertama terjadi pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian utara yaitu di tanggal 21 Maret. Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari bergerak dari bagian langit utara ke bagian langit selatan yaitu pada tanggal 23 September.  
 Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim semi (spring) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim gugur (autum). Pada tanggal 21 Juni – 23 September (matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim panas (summer) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin (winter).           
Pada tanggal 23 September – 22 Desember (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi. Pada tanggal 22 Desember – 21 Maret (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas.





ANGIN MUSON


Pengertian

     Angin Muson atau angin musim, adalah angin periodik yang terjadi terutama di Samudra Hindia dan sebelah selatan Asia.

Proses
     Muson terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk lebih cepat daripada air. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada di laut pada musim panas. Udara panas di darat biasanya berkembang naik, menciptakan daerah bertekanan rendah. Ini menciptakan sebuah angin yang sangat konstan yang bertiup ke arah daratan. Curah hujan yang terkait disebabkan udara laut yang lembap yang dialihkan ke arah pegunungan, yang kemudian menyebabkan pendinginan, dan lalu pengembunan.
      Pada musim dingin, udara di darat menjadi lebih sejuk dengan cepat, tetapi udara panas di laut bertahan lebih lama. Udara panas di atas laut berkembang naik, menciptakan daerah bertekanan rendah dan angin sepoi-sepoi dari darat ke laut. Karena perbedaan suhu antara laut dan daratan lebih kecil dibandingkan saat musim panas, angin muson musim dingin tidak begitu konstan.Angin Muson mirip dengan angin laut, namun ukurannya lebih besar, lebih kuat dan lebih konstan.
Sistem Angin Muson
       Dengan semakin bertambahnya pengetahuan mengenai muson, definisi "muson" telah melebar, dan kini termasuk segala fenomena yang terkait dengan siklus cuaca tahunan di benua Asia,Australia, dan Afrika yang tropis dan subtropis serta lautan dan samudra di wilayah-wilayah tersebut. Di daerah-daerah inilah siklus-siklus peristiwa cuaca yang paling hebat dan dramatis di Bumi terjadi.
        Selain itu, sistem muson diketahui selalu terjadi saat pembentukan benua-benua raksasa seperti Pangea bersama dengan cuaca kontinental yang ekstrim.

 Muson barat
       Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan maksimum. Menurut hukum Buys Ballot,angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Tiongkok Selatan).


Muson timur
           Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia musim dingin, sehingga bertekanan maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga bertekanan minimum. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan yang sempit.