1.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Kebudayaan Bacson-Hoabinh diperkirakan berasal dari tahun 10.000 SM-4000
SM, kira-kira tahun 7000 SM. Kebudayaan ini berlangsung pada kala
Holosen. Awalnya masyarakat Bacson-Hoabinh hanya menggunakan alat dari gerabah
yang sederhana berupa serpihan-serpihan batu tetapi pada tahun 600 SM mengalami
perubahan dalam bentuk batu-batu yang menyerupai kapak yang berfungsi sebagai
alat pemotong. Kebudayaan Bacson-Hoabinh ini diperkirakan berkembang pada zaman
Mesolitikum.
Penyebaran kebudayaan Bacson-Hoabinh bersamaan dengan
perpindahan ras Papua Melanesoid ke Indonesia melalui jalan barat dan jalan
timur (utara). Ras Papua ini hidup dan tinggal di gua-gua (abris sous roche)
dan meninggalkan bukit-bukit kerang atau sampah dapur (kjokkenmoddinger). Ras
Papua Melanesoid sampai di Nusantara pada zaman Holosen. Kjokkenmoddinger
adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken artinya dapur dan
modding artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah
dapur. Dalam kenyataan Kjokkenmoddinger adalah timbunan atau tumpukan kulit
kerang dan siput yang mencapai ketinggian 7 meter dan sudah membatu/menjadi
fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai timur Sumatera
yakni antara Langsa dan Medan. Tahun 1925 Dr. P.V. VanStein Callenfels
melakukan penelitian di bukit kerang tersebut dan hasilnya banyak menemukan
kapak genggam yang ternyata berbeda dengan chopper (kapak genggam
Palaeolithikum). Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut
dinamakan dengan pebble atau kapak Sumatera (Sumatralith) sesuai dengan lokasi
penemuannya yaitu di pulau Sumatera.
hasil kebudayaan Bacson-Hoabinh :
Kapak genggam
Kyokkenmodinger
Kapak dari tulang dan tanduk
2. Kebudayaan Dongson
Kebudayaan perunggu Asia Tenggara biasa dinamakan
kebudayaan Dongson, menurut nama tempat penyelidikan pertama di daerah Tonkin
penyelidikan menunjukkan bahwa di sana pusatnya kebudayaan perunggu Asia
Tenggara. Di sana ditemukan segala macam alat-alat perunggu dan nekara,
alat-alat dari besi dan kuburan-kuburan zaman itu. Di sana juga ditemukan
bejana yang serupa dengan yang ditemukan di Kerinci dan Madura. Di Tonkin lengkap
terdapat keseluruhan kebudayaan perunggu.
Kebudayaan
logam Indonesia memang termasuk satu golongan dengan kebudayaan logam Indonesia
memang termasuk satu golongan dengan kebudayan logam Asia yang berpusat di
Dongson itu. Dari pangkal inilah datangnya gelombang kebudayaan logam ke negeri
kita melalui jalan barat lewat Malaysia Barat. Dengan demikian maka nenek
moyang bangsa Indonesia datang kemari dalam dua ambalan:
1. Dalam jaman
neolithikum, sejak kurang lebih 2000 tahun sebelum masehi
2. Dalam jaman
perunggu, sejak kurang lebih 500 tahun sebelum masehi
Mengenai umur kebudayaan Dongson itu,
mula-mula Victor Goloubew (penyelidik pertama) berpendapat bahwa kebudayaan
perunggu itu berkembangnya sejak abad pertama sebelum Masehi. Pendapatnya
berdasarkan atas penemuan berbagai mata uang Tionghoa jaman Han (sekitar tahun
100 sebelum Masehi) yang didapatkan di kuburan-kuburan di Dongson.
hasil kebudayaan Dongson :
Bejana Perunggu
Arca dari perunggu
Nekara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar